PEMBELAJARAN ASIK DAN MENYENANGKAN DENGAN GAME EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN NUMERASI SISWA SD
Kata Kunci:
game edukasi, pembelajaran numerasi, pembelajaran menyenangkanAbstrak
Pembelajaran numerasi di SD Gugus 6 Kecamatan Buleleng menghadapi tantangan besar terkait persepsi siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang serius dan penuh tekanan. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi numerasi siswa melalui pembelajaran yang asik dan menyenangkan dengan memanfaatkan game edukasi. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa workshop bagi guru-guru SD di Gugus 6 Kecamatan Buleleng dilaksanakan untuk memperkenalkan penggunaan game edukasi dalam pembelajaran numerasi. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman guru mengenai hubungan antara game edukasi dan pembelajaran numerasi, serta kemampuan mereka dalam memodifikasi permainan tradisional menjadi game edukatif. Respon guru terhadap pelatihan sangat positif dengan rata-rata skor 37,06, yang masuk dalam kategori baik. Penerapan game edukasi tidak hanya meningkatkan motivasi belajar siswa tetapi juga mengurangi kecemasan matematika, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Diharapkan kegiatan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan indeks numerasi di Gugus 6 Kecamatan Buleleng.
Referensi
Bruine de Bruin, W., & Slovic, P. (2021). Low numeracy is associated with poor financial well-being around the world. PLOS ONE, 16(11), e0260378. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0260378.
Darmastuti, L., Meiliasari, M., & Rahayu, W. (2024). Kemampuan Literasi Numerasi: Materi, Kondisi Siswa, dan Pendekatan Pembelajarannya. Jurnal Riset Pembelajaran Matematika Sekolah, 8(1), 17–26. https://doi.org/10.21009/jrpms.081.03.
de Freitas, S. (2018). Are Games Effective Learning Tools? A Review of Educational Games. Educational Technology & Society, 21(2), 74–84.
Dewayani, S., Retnaningdyah, P., Antoro, B., Susanto, D., Ikhwanudin, T., Fianto, F., Muldian, W., Syukur, Y., & Setiakarnawijaya, Y. (2021). Panduan penguatan literasi dan numerasi di sekolah. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Díez-Palomar, J., Ramis-Salas, M., Močnik, I., Simonič, M., & Hoogland, K. (2023). Challenges for numeracy awareness in the 21st century: making visible the invisible. Frontiers in Education, 8. https://doi.org/10.3389/feduc.2023.1295781.
Hijriati, H. (2017). Peranan dan manfaat APE untuk mendukung kreativitas anak usia dini. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), 59. https://doi.org/10.22373/bunayya.v3i2.1699.
Noemí, P.-M., & Máximo, S. H. (2014). Educational Games for Learning. Universal Journal of Educational Research, 2(3), 230–238. https://doi.org/10.13189/ujer.2014.020305.
Pratama, G. S., & Retnawati, H. (2018). Urgency of higher order thinking skills (HOTS) content analysis in mathematics textbook. Journal of Physics: Conference Series, 1097(1), 012147. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1097/1/012147.
Rahman, M. A., Sari, N. P., & Yusuf, M. (2022). Strategi pembelajaran berbasis permainan untuk mengurangi kecemasan matematika siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Matematika, 16(1), 25–36.
Steen, L. A. (1990). Numeracy. Daedalus, 119(2), 211–231.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Putu Kartika Dewi, Ni Luh Putu Mery Marlinda, I Gusti Putu Sudiarta, Ida Ayu Purnama Bestari, Kadek Ayu Mutiara Pratiwi, Nyoman Arda Wibawa

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
