PEMBENTUKAN SEKOLAH BINAAN DENGAN SISWA TANGGAP CEGAH PERUNDUNGAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH DAERAH WISATA
Kata Kunci:
perundungan, sekolah, binaan, siswa, agenAbstrak
Sekolah di daerah tujuan wisata memiliki keunggulan tersendiri, sama halnya dengan Lovina di Desa Kalibukbuk. Sekolah hanya meningkatkan keterampilan siswa dari segi seni dan kesehatan gigi mulut, belum menilai lebih dalam lagi mengenai peningkatan kesehatan mental. Tujuan dari pembentukan sekolah binaan ini adalah menyelesaikan permasalahan yang terjadi meliputi penurunan atau pencegahan perundungan di sekolah. Metode pelaksanaan menggunakan metode PALS (participatory action learning system). Dimulai dengan tahapan penyadaran (dengan menyadarkan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah) dimana ditetapkan masalah yang akan diatasi meliputi pencegahan perundungan, pengkapasitasan atau pelatihan dan pendampingan (hal ini dilakukan dengan mengundang siswa kelas 7 SMP dan kelas 5 serta 6 SD masing-masing 15 orang untuk menjadi agen perubahan di sekolahnya. Hasilnya tampak bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pencegahan perundungan di sekolah dengan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah 63,1 menjadi 73,1. Simpulannya pembentukan agen perubahan dapat menurunkan kejadiab perundungan dan peningkatan pengetahuan siswa.
Kata kunci: perundungan; sekolah; binaan; siswa; agenReferensi
Anwar, I. M. D., Juniartha, I. G. N., & Suindrayasa, I. M. (2022). Perbandingan Efektivitas Penggunaan Video Animasi Dengan Video Demonstrasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar Remaja. Jurnal Keperawatan, 14, 55–66. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan
Beaton, J. M., Doherty, W. J., & Wenger, L. M. (2017). Perundungan di Indonesia. UNICEF, 225–240. https://doi.org/10.4324/9780203848166
Dwi, W., Soegeng, A. ., & Egar, N. (2024). Implementasi Program Anti Bullying di SMP Negeri Kota Salatiga. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 7(4), 15867–15877.
Fadhilah, A. N., & Munjin. (2022). Kekerasan dalam Pendidikan di Sekolah: Bentuk, Sebab, Dampak, dan Solusi. Jurnal Kependidikan, 10(2), 325–344. https://doi.org/10.24090/jk.v10i2.8209
Jumeisya Setiawan, A., Ilma Permana, A., Lindi Artikasari, M., Ula, J., Atika Fadiyah, G., Kharisma, E., Delvin Tinasari, N., Putri, A., Indrianti, P., Wahyuni Wulansari, N., Wida ningsih, I., Puspita pratiwiagni, I., & Musta’in, M. (2022). Edukasi Pencegahan Bullying pada Murid Sekolah Dasar. Jurnal Pengabdian Perawat, 1(2), 43–49. https://doi.org/10.32584/jpp.v1i2.1836
Karisma, S., Zuhdi, M. F., & Choirunnisa, S. A. (2024). Pemberdayaan Siswa Melalui Sosialisasi dan Implementasi Pencegahan Bullying di SDN 03 Kalisoro. ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 267–274.
Samodra, N., Wijaya, K. A. S., & Yudharta, I. P. D. (2025). Efektivitas Layanan BISA Helpline dalam Tujuan Menekan Angka Bunuh Diri di Provinsi Bali. Socio-Political Communication and Policy Review, 2(4), 1–12. https://doi.org/10.61292/shkr.270
Wahyuni, D. S., Asbari, M., & Desrifitri, A. D. (2024). Urgensi Kekerasan di Satuan Pendidikan: Bagaimana Peran Permendikbudristek PPKSP? Journal of Information Systems and Management (JISMA), 3(3), 28–31. https://jisma.org/index.php/jisma/article/view/1036
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Made Bayu Oka Widiarta, Shofi Khaqul Ilmy, Komang Agus Jerry Widianata, Agus Budi Wirawan, Made Satya Nugraha Gautama, Kadek Dwi Pitriyani, Galih Gayatri

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
