The MEAN: (MUNDUK EDUCATIONAL AGROTOURISM) PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS GEOAGRO-EDU TOURISM DI DESA MUNDUK

Penulis

  • Ni Luh Putu Sri Puja Astuti Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Luh Ayunisha Riswaray Universitas Pendidikan Ganesha
  • I Nengah Edi Budiarta Universitas Pendidikan Ganesha
  • Desak Putu Ayumira Pratiwi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Kadek Cahyani Weli Pradnyani Universitas Pendidikan Ganesha
  • Desak Komang Tini Adnyani Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Kadek Ayu Rasti Universitas Pendidikan Ganesha
  • Komang Dwismayuni Universitas Pendidikan Ganesha
  • Ni Kadek Sumarni Dewi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Baja Raynor Pangestu Universitas Pendidikan Ganesha
  • Kadek Andre Maliana Universitas Pendidikan Ganesha
  • Esa Revina Dewi Universitas Pendidikan Ganesha
  • Komang Wawan Sumerta Universitas Pendidikan Ganesha

Kata Kunci:

Desa wisata, PALS

Abstrak

Desa Munduk yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, memiliki potensi besar sebagai destinasi geoagro-edu tourism dengan dukungan sumber daya alam seperti Danau Tamblingan, Bukit Lesung, perkebunan kopi, serta aktivitas pertanian berbasis masyarakat. Namun, pengembangan desa wisata ini masih menghadapi berbagai tantangan, di antaranya rendahnya pemahaman masyarakat mengenai wisata, keterbatasan sarana pendukung, rendahnya keterampilan hospitality dan pemanduan, serta lemahnya strategi promosi dan branding. Metode yang Participatory Action Learning System (PALS) melalui empat tahapan, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan, dan pelembagaan. Intervensi yang dilakukan meliputi sosialisasi, pelatihan guiding dan pengelolaan homestay, diversifikasi produk lokal, pembangunan infrastruktur, serta promosi digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat, terbentuknya tiga paket wisata, peningkatan keterampilan hospitality, diversifikasi produk khas Munduk, serta penguatan branding melalui media sosial dan festival. Temuan ini menunjukkan keberhasilan program dalam memperkuat identitas lokal dan daya saing Desa Munduk sebagai destinasi wisata berkelanjutan.

Referensi

Ayuningtyas, D. (2018). Community-based

tourism as a strategy for sustainable local development: A case study in Indonesia. Journal of Tourism and Hospitality Management, 6(1), 15–22. https://doi.org/10.15640/jthm.v6n1a2

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik

pariwisata Provinsi Bali 2024. Denpasar: BPS Bali.

De Vaus, D. A. (2014). Surveys in social

research. Sydney, Australia: Allen & Unwin.

Roussev, B. (2003). Teaching introduction to

programming as part of the IS component of the business curriculum. Proceedings of the InSITE 2003 Conference, 1353–1360. https://doi.org/10.28945/2714

Suastika, I. N. (2021). Digital branding strategy

for strengthening Bali’s tourism village competitiveness. Journal of Tourism Destination and Attraction, 9(2), 40–50. https://doi.org/10.1234/jtda.v9i2.567

Wijayanti, T., Astuti, R., & Hakim, L. (2020).

Empowering rural communities through community-based tourism in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Review, 7(1), 1–12. https://doi.org/10.18510/ijthr.2020.711

Unduhan

Diterbitkan

31-10-2025