PENGEMBANGAN SENTRA KERAJINAN BAMBU DAN TANI-TERNAK MULTILAYER BERBASIS IOT DALAM MENDUKUNG AGROWISATA BALI AGA DI DESA SIDETAPA-BALI
Kata Kunci:
PW, Tani-Ternak, Kerajinan_Bambu, Sidetapa, AgroteknoparkAbstrak
Desa Sidatapa merupakan salah satu desa tua di Bali Utara yang dikenal sebagai desa Bali Aga atau desa Bali Asli, yang diroyeksikan pemeritah kabupaten Buleleng menjadi destinasi agrowisata, karena selain memiliki keunggulan dan keunikan komoditas perkebunan durian dan manggis khas Sidetapa, tetapi juga eunikan sosio-kulture-religi heritage Bali Aga yang dimiliki desa Sidetapa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)) Pemerintah kabupaten Buleleng telah mencanangkan desa Sidetapa sebaga desa Wisata berbasis pada masyarakat, sebagai upaya pemekaran daerah tujuan wisata (DTW) di kasawan Buleleng yang menyasar pada masyarakat Bali Aga Buleleng-Barat. Desa Sidatapa memiliki beberapa kekuatan wisata seperti keunikan rumah adat, tari-tarian sakral, keindahan sumber daya alam, masyarakat yang ramah, industri kerajinan bambu sebagai industri kreatif, tanaman perkebunan durian, manggis, dan cengkeh, sosio-ekonomi dalam tani-ternak, serta sikap masyarakat yang mendukung pengembangan desa wisata di desa. Namun karena rendahnya kompetensi SDM dalam industri kepariwisataan, menyebabkan akselerasi geliat bisnis wisata di desa Sidetapa belum mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan rasionalitas ini, LPPM Undiksha bersinergi dengan Instiki dan Pemkab. Buleleng mengusulkan program Pemberdayaan Wilayah (PW) di desa Sidetapa dalam mengembangkan sentra kerajinan bambu dan tani-ternak multilayer berbasis IOT dalam mendukung agrowisata di desa Sidetapa, dimana aktivitas sosio-ekonomi masyarakat dalam kerajinan bambu, pertanian-peternakan, dan potensi wisata yang tersentralistik sebagai mayor-driven untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan keunikan seni budaya dan pesona panorama alam perbukitan dengan view hamparan pantai utara pulau Bali, telah mendorong pemerintah desa Sidetapa untuk mencanangkan desa Sidetapa sebaga desa tujuan wisata Bali Aga, yang ditopang sektor pertanian, peternakan dan kerajinan. Pelaksanaan PW menggunakan metode PALS, dengan tahapan: (a) penyadaran, (b) pengkapasitasan, (c) pendampingan atau pelembagaan. Kegiatan PW bertujuan untuk (1) meningkatkan kompetensi pengrajin bambu dalam mewujudkan green economi; (2) melaksanakan Tri Dharma PT bagi tim dosen dalam melaksanakan pengabdian, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus (IKU-2), dosen berkegiatan di luar kampus (IKU-3), dan hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat (IKU-5). Luaran PW meliputi: (a) Terwujudnya kawasan agroteknopark yang tersentralistik, dimana ada kombinatorial aspek agrowisata dengan aktivitas kerajinan bambu dan tani-ternak secara terintegrasi, di atas lahan desa 10 hektar; (b) Terwujudnya kawasan agroteknopark yang tersentralistik, dimana ada kombinatorial aspek agrowisata dengan aktivitas kerajinan bambu dan tani-ternak secara terintegrasi, di atas lahan desa 10 hektar; (c) terinstalasinya 1 unit kandang ternak koloni berbasis zero waste dan berkelanjutan; (d) terinstalasinya 1 unit demplot pertanian buah premium berbasis sistem penyiraman otomatis berbantuan IoT; (e) 3 unit stasiun produksi kerajinan bambu yang ergonomis; 1 unit mesin pembelah bambu dengan motor penggerak diesel 6,5 hourse power, 2 mata pisau, mesin duduk pemotong bambu; (f) terinstalnya 1 unit sistem pengawet bambu dengan metode vertical soak diffusion; (g) Diversivikasi 20 design seni kerajinan bambu berorientasi pasar antar pulau dan ekspor; (h) terbentuknya sistem managemen produksi, administerasi yang legal dan akuntable, (i) peningkat penghasilan >Rp 2,5 juta/bulan, dan publikasi kegiatan PW melalui media masa, youtube, jurnal ilmiah, dan HKI.
Referensi
Anonim. Profil Desa Sidetapa. 2021.
Anonim. RPJMD Desa Sidetapa, kecamatan Bajar, Buleleng-Bali. 2022;
Widyaningrum A, Sudibyo GH, Pamudji G, Intang, Hermanto S. Pengawetan Bambu Dengan Metode Vertical Soak Diffusion (VSD) Di Desa Bokol Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. 2017
Leiser W. Vertical Soak Diffusion [Internet]. 1st ed. Vol. 1. L I N D A G A R L A N D; 2003. Available from: www.bamboocentral.org
Setiawan B. Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu di Wilayah Kampung Pajeleran Sukahati Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi. 2016 Dec 2;1(2):135.
Cipta Wayan, Sujana I Nyoman, Wira Kusuma Gede. Pelatihan dan Pendampingan Financial Literacy Pada Pengerajin Anyaman Bambu di Banjar Dinas Dajan Pura Desa Sidetapa Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Senadimas Undiksha. 2022;
Varghese N, Swarna J, Nirupa RR, Nivetha SMKM, Sindhuja S. Design And Development Of Innovative Craft Products Using Bamboo. IJIRAS [Internet]. 2021;8. Available from: www.connect2india.com,
Wulandari M, Wahyuni S, Zulianto M. Strategi Diversifikasi Produk Pada Umkm Kerajinan Bambu Di Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi. 2021;15(1).
Rum Handayani, Jamal Wiwoho, Rahmawati, Kuncoro Diharjo, Francisca Sestri Goestjahjanti, Siti Nurlaela, et al. Peningkatan Kreatifitas Kerajinan Bambu Di Desa Jambu Kulon Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat). 2021 Nov 1;2(3):461–9.
Wu SH, Ho MC. A Study of the Technique Combining Traditional Bamboo Furniture and Carpentry. International Journal of Social Science and Humanity. 2015;5(11):985–9.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALABETA,Cv; 2009.
Koyan W. Statistik Teknik Analisis Data Kuantitatif. Universitas Pendidikan Ganesha Press; 2012.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.