“Wajah” Pengajaran Sastra Kurikulum 2013
Abstract
Artikel ini membahas kasus pengajaran sastra Kurikulum 3013 di SMP Negeri 1 Semarapura, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, tahun 2017, untuk mengkaji “wajah”, kendala, dan makna pengajaran sastra bagi siswa. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa kegiatan pembelajaran, dikumpulkan melalui metode observasi. Hasil analisis data menunjukkan: (1) materi sastra lebur menjadi salah satu teks yang dipelajari oleh siswa, yang menyatu dengan materi bahasa, akibat dari pendekatan genre teks; (2) karya sastra dipandang sebagai salah satu jenis teks yang diajarkan dalam pelajaran bahasa Indonesia; (3) wawasan guru dalam hal teks sastra sangat terbatas sehingga hanya menggunakan teks-teks contoh yang ada dalam buku pelajaran, merupakan kendala pengajaran, berdampak pada terbatasnya kesempatan siswa membaca secara langsung berbagai genre teks sastra; dan temuan yang paling mengejutkan: (4) pengajaran sastra menjadi pelajaran teori genre, yang meliputi struktur dan ciri kebahasaan teks. Isi teks diabaikan oleh guru sehingga pandangan dasar “bahasa sebagai penghela ilmu pengetahuan” juga diabaikan. Pada akhirnya, pengajaran sastra kurang bermakna bagi siswa.