Nilai-Nilai Kultural Bali dalam Novel: Telaah Sastra Feminis dan Relevansinya Sebagai Bahan Pembelajaran Sastra di Sekolah
Abstract
Karya sastra tentang kehidupan sosial memiliki makna jika terus dibaca dan dikaji karena hanya dengan demikian karya sastra bisa memberikan makna terhadap kehidupan yang menjadi sumber inspirasinya. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mampu menawarkan ruang yang lebih leluasa untuk penggambaran, penafsiran, dan dialog mengenai kehidupan sosial. Selain itu, novel bersifat polyvocal yang memungkinkan pemasukan genre yang lain, baik secara artistik maupun ekstra artistik Di dalam novel di samping terkandung nilai estetika, juga terkandung nilai-nilai kultural suatu etnis, di antaranya etnis Bali. Kajian terhagap novel Panji Tisna dan PUTU Wijaya menggunakan teori sosiologi sastra, terutama fokus pada interaksional tokoh wanita daam kerangka kehidupan kutural Bali.Juga dikaji intertekstualias kedua pengarang.Nilai-nilai kultural Bali dalam novel diperoleh berdasarkan kajian feminis. Pada novel “Ni Rawit Ceti Penjual Orang “(1935), “Sukreni Gadis Bali” karya Panji Tisna, novel “Putri” (2004) karya Putu Wijaya terdapat nilai kultural Bali seperti nilai religius, nilai kesetiaan, nilai royong, nilai solidaritas dan lain-lain.Dalam pembelajaran sastra di sekolah, nili-nilai itu memiliki relevansi, khususnya sebagai bahan pembelajaran sastra.