Peranan Dukungan Keluarga dan Pola Diet Pasien Demensia

Penulis

  • Ni Nyoman Mestri Agustini Departmen Neurologi, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia
  • Luh Putu Lina Kamelia Departmen Neurologi, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia
  • Made Suadnyani Pasek Departmen Pediatri, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia
  • Made Sri Dewi Lestari Departmen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia

Kata Kunci:

Demensia, Dukungan Keluarga, Pola Diet

Abstrak

Latar Belakang: Demensia merupakan sindrom neurodegeneratif progresif yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, memori, dan kemampuan sosial, serta memberikan beban besar bagi keluarga dan masyarakat. Pendekatan non-farmakologis seperti dukungan keluarga dan pengaturan pola diet berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien.
Tujuan: Menganalisis dukungan keluarga dan pola diet pasien demensia di wilayah kerja Puskesmas Buleleng 1.
Metode: Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap keluarga pasien demensia, sedangkan data sekunder dari rekam medis. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif.
Hasil: Dukungan keluarga meliputi dukungan emosional, instrumental, informasional, dan penghargaan. Pola diet pasien difokuskan pada konsumsi sayur, buah, dan ikan, serta pengurangan makanan olahan, bergula tinggi, dan daging merah. Kendala utama adalah pasien sering merasa lapar sehingga sulit membatasi camilan.
Kesimpulan: Dukungan keluarga dan pengaturan pola diet sehat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien demensia. Intervensi ini dapat menjadi strategi non-farmakologis yang penting dalam manajemen demensia.

Referensi

Brodaty, H. dan Donkin, M. (2009) ‘Family caregivers of people with dementia’, Dialogues in Clinical Neuroscience, 11(2), hlm. 217–228.

Gitlin, L.N. dan Hodgson, N. (2015) ‘Caregivers as therapeutic agents in dementia care: The context of caregiving and the evidence base for interventions’, Seminars in Speech and Language, 36(3), hlm. 151–158.

Kementerian Kesehatan RI (2023) Profil kesehatan Indonesia 2023. Jakarta: Kemenkes RI.

Lourida, I., Soni, M., Thompson-Coon, J., Purandare, N., Lang, I.A., Ukoumunne, O.C. et al. (2013) ‘Mediterranean diet, cognitive function, and dementia: A systematic review’, Epidemiology, 24(4), hlm. 479–489.

Luchesi, B.M., Souza, B.R., Gratão, A.C.M., Chagas, M.H.N., Pavarini, S.C.I. dan Martins, T.C.R. (2021) ‘Prevalence of risk factors for dementia in middle- and older-aged people in Primary Health Care’, Dementia & Neuropsychologia, 15(2), hlm. 239–247.

Morris, M.C., Tangney, C.C., Wang, Y., Sacks, F.M., Bennett, D.A. dan Aggarwal, N.T. (2015) ‘MIND diet associated with reduced incidence of Alzheimer’s disease’, Alzheimer’s & Dementia, 11(9), hlm. 1007–1014.

Perdossi (2015) Panduan Nasional Praktik Klinik Diagnosis dan Penatalaksanaan Demensia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia.

Prince, M., Wimo, A., Guerchet, M., Ali, G.C., Wu, Y.T. dan Prina, M. (2015) World Alzheimer Report 2015: The Global Impact of Dementia. London: Alzheimer’s Disease International.

Scarmeas, N., Stern, Y., Tang, M.X., Mayeux, R. dan Luchsinger, J.A. (2006) ‘Mediterranean diet and risk for Alzheimer’s disease’, Annals of Neurology, 59(6), hlm. 912–921.

World Health Organization (2023) Dementia. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dementia (Diakses: 28 Agustus 2025).

Unduhan

Diterbitkan

05-11-2025

Terbitan

Bagian

Articles