PENGAJARAN KLAUSA RELATIF PADA MAHASISWA TINGKAT II SEBAGAI PENUNJANG KETRAMPILAN MAHASISWA DI KELAS INTERPRETING
Keywords:
klausa relatif, bahasa Jepang, Sintaksis, Penerjemahan LisanAbstract
Klausa relatif atau disebut juga dengan Klausa Sematan, memegang peranan penting dalam penggunaan pola kalimat yang komplek. Dalam mata kuliah Artikel Menulis Populer Bahasa Jepang yang diajarkan di tingkat 2 sebaiknya mahasiswa benar-benar dipahamkan mengenai penggunaan klausa relatif ini. Penelitian ini didasari atas lemahnya kemampuan mahasiswa di kelas Interpreting, khususnya pada saat menjelaskan definisi suatu hal/benda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Sintaksis. Data yang berupa hasil tes di kelas Interpreting yang diikuti 27 mahasiswa, dianalisis dengan cara diinterpretasikan menggunakan teori Sintaksis. Hasilnya adalah 70 persen mahasiswa menggunakan bentuk klausa relatif yang salah. Di saat sesi Q-A, mahasiswa menjawab bahwa mereka kurang paham dengan fungsi penggunaan klausa relatif dan cara membuatnya. Kemudian jika dikaitkan dengan mata kuliah Interpreting (Penerjemahan Lisan), mata kuliah ini memerlukan kalimat kompleks sebagai bentuk definisi atau penjelasan sesuatu. Kalimat kompleks ini seringkali memerlukan klausa relatif, dan mahasiswa ternyata menganggap ini sulit. Penerjemahan ini bisa dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Jepang atau sebaliknya. Atas dasar inilah penulis mengangkat tema ini sebagai objek penelitian