Mendidik dengan Olas Asih menggunakan Pendekatan Coaching dan NVC (Noviolent Communications) untuk Mempersiapkan Generasi Indonesia Emas Tahun 2045

Authors

  • Anak Agung Istri Raka Sri SDS Saraswati Sukawati, Gianyar, Indonesia

Keywords:

olas asih, observasi, perasaan, kebutuhan, permintaan

Abstract

Pendidikan olas asih memfokuskan untuk mengajak anak-anak berkomunikasi dengan pola “OFNR”. O (Observation) atau pengamatan  adalah melakukan pengamatan terhadap peristiwa sesuai dengn fakta dan data seperti kamera dan tak ada satu hal pun dari pengamatan tersebut yang terlewatkan untuk diamati/seperti rekaman sebuah video. F (Feeling) atau perasaan adalah perasaan yang timbul setelah melakukan observasi dapat juga berupa emosi dan sensasinya di badan. N (Need) adalah kebutuhan atau keinginan yang ada di balik perasaan yang dirasakan. R (Request) adalah permintaan atau pilihan strategi yang dapat dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut yang sifatnya tidak memaksakan kehendak (nonviolent/olas asih), sehingga orang lain masih mempunyai pilihan untuk mengatakan “ya atau tidak”. Dengan menyampaikan kalimat yang diawali oleh kata “bersediakah, maukah, bolehkah, dan berkenankah”.

References

BPS, 2020. Jumlah dan distribusi penduduk, https://sensus.bps.go.id/main/index/sp2020#:~:text=Jumlah%20penduduk%20Indonesia%20pada%20tahun,133.542.018%20untuk%20penduduk%20perempuan.

Lucy Leu. 2015. Nonviolent Communication Companion Workbook: A Practical Guide for Individual, Group, or Classroom Study. A PuddleDancer Press Book.

Marshall B. Rosenberg, PhD. — 3rd edition. 2015. Nonviolent communication : a language of life. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data, United States of America.

Published

31-05-2024